Perhatikanlah acara bagus untuk anak-anak di televisi. Semuanya dipecah-pecah ke dalam berbagai segmen yang pendek-pendek. Dibuat seperti itu, agar anak-anak tetap duduk dan mendengarkan. Jika anak-anak terlibat dalam suatu aktivitas yang tidak dipilihnya sendiri, mereka akan lebih enggan mendengarkan. Prediksilah secara realistis, berapa lama mereka akan tetap fokus.
Children are Still Children*
Seberapa pun besarnya energi dan antusiasme Anda, mereka tak akan pernah melihatnya dari perspektif Anda. Selogis apapun pernyataan Anda, mereka tak akan pernah melihatnya seperti Anda melihatnya. Cobalah untuk memasuki sudut pandang mereka, kemudian bertanyalan WIIFM (What's In It For Me?). Sebab, mereka juga punya yang namanya minat dan ketertarikan pada sesuatu.
Sebagian besar dari kita, adalah orang-orang dewasa yang tak sempurna, manusia-manusia yang penuh dengan cacat dan cela. Sebagian besarnya, disebabkan oleh kata dan bicara para orang tua kita. Kita masih bisa merasakan bekas dan carut-marutnya. Itulah luka lama kita, yang kecil kemungkinan bisa hilang selamanya.
Kita tidak akan menyalahkan para orang tua. Sebab mereka hanya berjalan sesuai dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan, sejalan dengan impian dan harapan, seiring dengan wawasan dan kemampuan. Begitulah yang telah terjadi, dan kita sudah tidak bisa apa-apa lagi, kecuali membangun masa depan.
Apa yang terpenting, adalah menciptakan masa depan yang lebih baik dan makin baik. Masa depan dari anak-anak kita.
Kita tak ingin mereka sama tak sempurnanya dengan kita. Kita ingin mereka lebih baik dari kita. Kita tak ingin semua cacat dan cela menggores lagi, seperti yang terjadi pada diri kita sendiri. Kita tak ingin semua itu datang dan datang lagi. Oleh sebab itu, janganlah kita ulangi kembali.
Anak-anak tetaplah anak-anak. Orang dewasa mestinya makin dewasa.
Children are Still Children*
Seberapa pun besarnya energi dan antusiasme Anda, mereka tak akan pernah melihatnya dari perspektif Anda. Selogis apapun pernyataan Anda, mereka tak akan pernah melihatnya seperti Anda melihatnya. Cobalah untuk memasuki sudut pandang mereka, kemudian bertanyalan WIIFM (What's In It For Me?). Sebab, mereka juga punya yang namanya minat dan ketertarikan pada sesuatu.
Sebagian besar dari kita, adalah orang-orang dewasa yang tak sempurna, manusia-manusia yang penuh dengan cacat dan cela. Sebagian besarnya, disebabkan oleh kata dan bicara para orang tua kita. Kita masih bisa merasakan bekas dan carut-marutnya. Itulah luka lama kita, yang kecil kemungkinan bisa hilang selamanya.
Kita tidak akan menyalahkan para orang tua. Sebab mereka hanya berjalan sesuai dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan, sejalan dengan impian dan harapan, seiring dengan wawasan dan kemampuan. Begitulah yang telah terjadi, dan kita sudah tidak bisa apa-apa lagi, kecuali membangun masa depan.
Apa yang terpenting, adalah menciptakan masa depan yang lebih baik dan makin baik. Masa depan dari anak-anak kita.
Kita tak ingin mereka sama tak sempurnanya dengan kita. Kita ingin mereka lebih baik dari kita. Kita tak ingin semua cacat dan cela menggores lagi, seperti yang terjadi pada diri kita sendiri. Kita tak ingin semua itu datang dan datang lagi. Oleh sebab itu, janganlah kita ulangi kembali.
Anak-anak tetaplah anak-anak. Orang dewasa mestinya makin dewasa.
keren......semakin dalam neh. sukses sob..
ReplyDeleteBagus-bagus tipsnya...
ReplyDeleteregards
Breast and Beauty
makasih dukungannya sobat....
ReplyDeleteanak-anak memang perlu dibimbing oleh mereka yang lebih dewasa
ReplyDeleteagar perkembangannya dapat terkontrol
hehehehehehehehe
Masa anak2 adalah masa2 dmn orang tua memberikan dasar2 kepribadian yg baik, bila tidak,,seperti apa besok besarnya??
ReplyDeleteNice post fiends,,
Wuuuiiih keren ris...Moga bisa diamalkan untuk anak2 kita...
ReplyDeletedan semmoga anak2 kita bisa sukses dunia akhirat ya...
nice artikel gan.
ReplyDeletesmga jadi orang tua yang baik.