Ketika puisi mengkhianati kata-kata
Bagaimana lagi penyair mengeja
makna?
Ketika api kehilangan cinta
maka apa lagi yang tersisa?
Engkaulah saja
Maka maklumkanlah diri ini
yang datang kembali, lagi dan lagi
terbata, tergugu,
Tersungkurjatuh di depan pintu-MU ya Rabb
Bagaimana lagi penyair mengeja
makna?
Ketika api kehilangan cinta
maka apa lagi yang tersisa?
Engkaulah saja
Maka maklumkanlah diri ini
yang datang kembali, lagi dan lagi
terbata, tergugu,
Tersungkurjatuh di depan pintu-MU ya Rabb
Ya Rabbi... faghfirlii
ReplyDeleteSubhannallah, Laa ilaaha illah
ReplyDeleteAllahu Akbar
ReplyDeleteduuuuh gusti , faghyfirliy
ReplyDeletekeren eeeuuy!
ReplyDelete