Selamat Jalan Ibuku Tercinta

INALILLAHI WA INAILAIHI RAJI'UN.
Sesungguhnya semua mahkluk yang bernyawa pasti akan merasakan mati dan akan kembali padaNya. Begitupun dengan ibuku tercinta yang baru saja berpulang ke Rahmatullah pada hari senin 6 Juli 2009 tepatnya jam 20.30 WIB. Serasa mendengar petir di siang bolong disaat kakak ku menelepon dan mengabarkan bahwa emak sudah tidak ada. Ada ungkapan bahwa laki-laki pantang menangis dan mengeluarkan air mata, tetapi ungkapan itu tidak berlaku bagiku nyatanya aku menangis meratapi kepergian emak tercinta.

Hari senin seperti biasa aku melakukan aktifitas rutin tanpa merasakan sedikitpun firasat akan kehilangan wanita mulia yang sangat kucintai dan kusayangi seumur hidupku. Hanya saja sudah tiga hari aku merasakan sakit di punggung yang membuatku sedikit sesak nafas. selepas isya aku sudah berada di rumah, sendirian karena isteri dan anakku sedang berada di rumah orang tuanya bersilaturahmi. Tiba-tiba jam sembilan kakakku menelepon sambil terisak-isak mengabarkan kalo emak sudah tiada, blasssss.... aku kaget setengah mati dan menangis meratapi kepergian emakku tercinta, karena aku merasa belum bisa memberikan yang terbaik semasa hidupnya emak.

Lalu jam dua belas malam aku beserta rombongan keluarga isteriku berangkat ke kampung halamanku di Bogor, pukul dua dinihari aku sampai dirumah orang tuaku. Kucium pipi dan kening jasad ibuku yang masih hangat sambil kuucap ma'af atas dosa-dosaku. Setelah tenang aku tanyakan bagaimana meninggalnya emak, lalu bapakku bercerita " tadi selepas sholat isya emak berasa sesak nafas dan minta dibawa ke dokter, tapi belom sampai di tempat dokter emak sudah tiada".Ya Allah..... aku sudah ikhlas dan ridho melepas kepergian ibuku.

Pernah, di suatu masa
Kita begitu dekat
Menyatu dalam satu raga
Dan merasakan detak yang sama

Bertahun-tahun kemudian
Kita semakin dekat
Senantiasa berbagi di tiap masa
Dengan cerita perjuangan, kebahagiaan dan kesedihan yang sama

Engkau, mengajarkan cinta
Yang begitu tulus
Dan tak mungkin terlupakan

Engkau, mengajarkan arti hidup dan pengorbanan
dengan kesabaran yang seakan tak terbatas
Tiada panggilan yang lebih berarti
Dan membuatku bangga
Selain memanggilmu…
Ibu

Ibu…
Ibu adalah panutan sekaligus sahabat terdekat, yang dengannnya aku tidak ragu untuk bercerita dan berbagi rahasia kecil. Ibu adalah kebanggaanku, cintaku, cahaya dan kebahagiaanku. Kasih sayangnya bagai pendar-pendar cahaya yang tak pernah redup yang senantiasa menyinari hatiku dan saudaraku yang lain. Cahaya yang membuat kami hangat dan tak pernah merasa sendirian, karena ada ibu yang menemani setiap langkah dalam menapaki jejak hidup ini.

Ibu…
Tak akan kulupakan nasehatmu selalu,"Jangan lupakan sholat lima waktu, Jangan sakiti hati wanita, Berdo'alah sebelum memulai aktifitas, Jangan sombong, Belajarlah dengan baik nak, supaya jadi orang pintar dan bisa jadi orang sukses. Ibu akan selalu mendoakanmu, supaya bisa hidup bahagia lebih dari waktu sekarang” . Ah, Ibu seandainya ibu tahu. Tahun-tahun yang aku lewatkan bersama ibu adalah waktu yang membahagiakan, ibu tak pernah mengeluh dan memarahi dengan keras. Sebaliknya ibu mengajarkan kesabaran dan kemandirian pada anak-anaknya. Jangan mudah bergantung pada orang lain dan berusahalah sebaik mungkin, karena Allah SWT menghargai setiap perjuangan manusia yang mau berusaha bukan meminta dan berdiam diri saja.

Ibu…
Terimakasih untuk semua yang telah ibu berikan pada anak-anakmu. Maafkan kami yang belum mampu membahagiakan ibu dengan semestinya. Terimakasih dan syukur yang tak terhingga pada Allah yang telah memberikan seorang ibu yang begitu baik, sabar dan tegar hingga kami tidak pernah merasakan kekurangan kasih sayang walau kini ibu telah tiada. Hanya doa yang ydapat kami panjatkan untukmu Ibu.

Ya Allah semoga engkau menerima arwah ibu kami berada di sisiMu, menghapuskan dosa-dosanya, memaafkan semua kekhilapannya, menerima iman islamnya, menerima semua amal soleh dan amal kebaikannya, Amin.

Atas nama keluarga, aku ucapkan terima kasih pada handai taulan yang telah membantu prosesi pemakaman ibu kami dan teman-teman yang sudah memberikan bantuan baik moril maupun materil semoga Allah SWT membalas amal baik teman-teman semua.

Mengenang Ibuku Tercinta 1945 - 06 Juli 2009